Sejarah dan Asal Usul Empal Gentong
Empal gentong adalah salah satu kuliner khas Cirebon yang memiliki sejarah panjang. Makanan ini berasal dari Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Istilah "empal" dalam konteks ini bukan merujuk pada dendeng atau gepuk, melainkan gulai yang disajikan dengan kuah. Nama "gentong" sendiri berasal dari wadah yang digunakan untuk memasak, yaitu kuali atau periuk dari tanah liat.
Pada awalnya, empal gentong dimasak menggunakan daging kerbau sebagai bentuk toleransi terhadap umat Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci. Namun, seiring berjalannya waktu, daging sapi menjadi bahan utama yang lazim digunakan. Proses memasak empal gentong menggunakan kayu bakar dan gentong tanah liat memberikan cita rasa yang khas dan lezat pada masakan ini.
Warung Empal Gentong Bu Sumi: Lokasi dan Suasana
Warung Empal Gentong Bu Sumi terletak di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Warung ini dikenal dengan suasana yang sederhana namun nyaman, dengan dekorasi tradisional yang menambah kesan autentik. Pengunjung dapat menikmati hidangan empal gentong di meja-meja kayu yang tertata rapi, sambil menikmati angin sepoi-sepoi dari pepohonan sekitar.
Proses Pembuatan Empal Gentong
Proses pembuatan empal gentong di Warung Bu Sumi masih menggunakan metode tradisional. Daging sapi, usus, dan babat dimasak dalam gentong tanah liat menggunakan kayu bakar selama kurang lebih 5 jam. Proses ini memastikan daging menjadi sangat empuk dan bumbu meresap sempurna. Bahan-bahan yang digunakan juga dipilih dengan cermat untuk memastikan kualitas dan kesegaran.
Bumbu yang digunakan dalam empal gentong terdiri dari berbagai rempah-rempah khas Indonesia, seperti kunyit, ketumbar, jintan, dan bawang putih. Santan kelapa ditambahkan untuk memberikan kekayaan rasa pada kuahnya. Setelah dimasak, empal gentong disajikan dengan taburan daun kucai dan bawang goreng, serta sambal dari cabe kering yang sudah digiling.
Menu dan Harga di Warung Bu Sumi
Selain empal gentong, Warung Bu Sumi juga menawarkan berbagai menu lain yang tak kalah lezat. Beberapa di antaranya adalah empal asem, nasi lengko, tahu gejrot, dan sate kambing muda. Harga satu porsi empal gentong di warung ini cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 27.500 per porsi.
Empal asem adalah variasi lain dari empal gentong yang menggunakan kuah bening tanpa santan. Rasanya lebih segar dan ringan dibandingkan empal gentong yang kaya akan santan. Nasi lengko adalah hidangan nasi dengan campuran tahu, tempe, tauge, dan bumbu kacang yang gurih. Tahu gejrot adalah tahu goreng yang disajikan dengan kuah asam manis pedas, sementara sate kambing muda adalah sate daging kambing yang empuk dan lezat.
Jam Operasional dan Pelayanan
Warung Empal Gentong Bu Sumi buka setiap hari dari pukul 08:00 hingga 21:00 WIB pada hari kerja, dan dari pukul 09:00 hingga 20:00 WIB pada akhir pekan. Pelayanan di warung ini dikenal ramah dan cepat, dengan staf yang siap membantu pengunjung memilih menu dan memberikan rekomendasi sesuai selera.
Dalam sehari, Warung Bu Sumi dapat menjual hingga ribuan porsi empal gentong, menunjukkan betapa populernya hidangan ini di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan. Pengunjung juga dapat memesan empal gentong untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Testimoni dan Pengalaman Pengunjung
Banyak pengunjung yang memberikan ulasan positif tentang Warung Empal Gentong Bu Sumi. Mereka memuji kelezatan empal gentong yang disajikan, dengan daging yang empuk dan kuah yang kaya rasa. Beberapa pengunjung juga menyebutkan bahwa suasana warung yang nyaman dan pelayanan yang ramah membuat pengalaman makan di sini semakin menyenangkan.
Salah satu pengunjung, Budi, mengatakan, "Empal gentong di Warung Bu Sumi benar-benar enak. Dagingnya empuk dan bumbunya meresap. Saya pasti akan kembali lagi ke sini." Pengunjung lain, Siti, menambahkan, "Saya suka empal asemnya yang segar dan ringan. Cocok untuk makan siang di hari yang panas."
Tips dan Rekomendasi
Bagi Anda yang ingin mencoba empal gentong di Warung Bu Sumi, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, datanglah lebih awal untuk menghindari antrean panjang, terutama pada akhir pekan. Kedua, cobalah variasi menu lain seperti empal asem dan nasi lengko untuk pengalaman kuliner yang lebih lengkap.
Jika Anda tidak terlalu suka makanan pedas, mintalah sambal terpisah agar bisa menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera. Jangan lupa untuk mencicipi tahu gejrot sebagai hidangan pembuka yang segar dan menggugah selera.
: detik.com
: tempatwisataseru.com