Sejarah dan Latar Belakang
Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin didirikan pada tahun 1989 atas inisiatif para wali santri yang memondokkan anak-anak mereka di Pondok Pesantren Manba’ul Hisan di Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Pada saat itu, banyak anak-anak dari Cirebon yang mondok di pesantren tersebut. Para wali santri asal Cirebon kemudian membentuk jamaah yang disebut Jami’iyah Walidul Banin Walbanat. Dalam musyawarah tersebut, KH. Nasirudin Siddiq ditunjuk sebagai pemangku dan penanggung jawab pesantren.
Visi dan Misi
Pesantren Tarbiyatul Banin berdiri dengan tujuan melahirkan generasi Qurani yang mampu berkiprah di Indonesia dan melahirkan peradaban yang lebih baik. Pesantren ini menggabungkan pola pendidikan modern dengan basis pendidikan tradisional seperti sorogan dan bandongan, sehingga santrinya tetap melekat dengan aspek kitab kuning.
Program Pendidikan
Pendidikan Formal
Pendidikan formal di Pesantren Tarbiyatul Banin sudah terakreditasi dengan nilai A, yang menunjukkan bahwa dalam banyak aspek sudah sesuai dengan ketetapan Departemen Pendidikan Nasional. Pendidikan formal ini mencakup berbagai mata pelajaran sains seperti IPA, Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika. Santri-santri di pesantren ini sering kali meraih prestasi dalam bidang akademik.
Pendidikan Diniyyah
Selain pendidikan formal, pesantren ini juga menawarkan pendidikan diniyyah yang berbasis kitab kuning. Pembelajaran diniyyah mencakup tafsir, hadist, aqidah, dan akhlaq. Santri belajar kitab-kitab seperti Jurumiyah dan lain sebagainya, dengan fokus pada kemampuan dalam nahwu dan shorf.
Program Tahfidz Quran
Pesantren Tarbiyatul Banin juga memiliki program tahfidz Quran, di mana santri diwajibkan menghafalkan Al Quran dalam jumlah tertentu. Program ini bertujuan untuk membentuk santri yang tidak hanya berilmu tetapi juga hafal Al Quran.
Fasilitas Pesantren
Pesantren Tarbiyatul Banin memiliki berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan kehidupan sehari-hari santri. Fasilitas tersebut meliputi laboratorium, poli kesehatan, koperasi, dan asrama yang sudah dikondisikan dengan baik. Selain itu, pesantren ini juga memiliki lembaga formal mulai dari Taman Kanak-kanak, Tsanawiyah, SD, Aliyah, hingga Akademi Analis Kesehatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Santri di Pesantren Tarbiyatul Banin juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa kegiatan yang ditawarkan antara lain marawis, qosidah, dan organisasi seperti OSIS dan IPNU/IPPNU. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan manajemen diri dan kepemimpinan santri.
Kehidupan Sehari-hari di Pesantren
Kehidupan sehari-hari di Pesantren Tarbiyatul Banin diatur sedemikian rupa untuk membentuk disiplin dan kebiasaan baik pada santri. Jadwal harian dimulai dari bangun pagi pada pukul 03:30, dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah, kegiatan belajar mengajar, hingga kegiatan diniyyah di sore dan malam hari. Selain itu, santri juga dibiasakan dengan berbagai ibadah tambahan seperti pembacaan surat Yasin, Al Mulk, Al Waqiah, dan tahlil.
Keunggulan Pesantren
Salah satu keunggulan Pesantren Tarbiyatul Banin adalah jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Selain itu, pesantren ini juga memiliki pola pendidikan yang khas, menggabungkan pendidikan modern dengan tradisional. Pesantren ini juga dikenal sebagai pesantren NU yang memiliki banyak ibadah tambahan, sehingga secara rohani santri dipupuk dengan baik.
Biaya dan Syarat Pendaftaran
Biaya masuk Pesantren Tarbiyatul Banin cukup terjangkau dan bervariasi tergantung jenjang pendidikan yang dipilih. Syarat pendaftaran biasanya meliputi fotokopi akta kelahiran, kartu keluarga, dan ijazah terakhir. Informasi lebih lanjut mengenai biaya dan syarat pendaftaran dapat diperoleh dari brosur resmi pesantren atau menghubungi pihak pesantren langsung.
: Panduan Terbaik
: Laduni
: Info Pesantren