Review Baju Adat Cirebon Wanita

Andini Rahayu

Sejarah dan Asal Usul Baju Adat Cirebon

Baju adat Cirebon memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Cirebon. Terletak di pesisir utara Jawa Barat, Cirebon merupakan pusat perdagangan dan budaya yang penting sejak zaman kerajaan. Pengaruh dari berbagai budaya, termasuk Jawa, Sunda, Tionghoa, dan Arab, terlihat dalam pakaian adatnya. Baju adat Cirebon untuk wanita tidak hanya mencerminkan keindahan estetika tetapi juga nilai-nilai filosofis yang mendalam.

Jenis-Jenis Baju Adat Wanita Cirebon

Kebaya Cirebon

Kebaya Cirebon adalah salah satu jenis pakaian adat yang paling dikenal. Kebaya ini biasanya terbuat dari bahan brokat atau sutra dengan hiasan bordir yang rumit. Warna-warna yang digunakan cenderung cerah seperti merah, kuning, dan hijau, yang melambangkan keceriaan dan kemakmuran. Kebaya ini sering dipadukan dengan kain batik khas Cirebon, seperti motif mega mendung.

Baju Kurung

Baju kurung adalah pakaian adat yang lebih sederhana namun tetap elegan. Baju ini biasanya berwarna hitam atau warna-warna netral lainnya dan memiliki panjang hingga di bawah pinggul. Baju kurung sering dipadukan dengan kain batik yang memiliki motif khas Cirebon. Bagi wanita yang berjilbab, warna kerudung biasanya disesuaikan dengan warna baju kurung.

Motif Batik Khas Cirebon

Motif Mega Mendung

Motif mega mendung adalah salah satu motif batik yang paling terkenal dari Cirebon. Motif ini menggambarkan awan dengan bentuk yang unik dan warna-warna cerah seperti biru, merah, dan hijau. Motif ini melambangkan ketenangan dan kedamaian, serta sering digunakan dalam berbagai acara adat dan upacara.

Motif Paksi Naga Liman

Motif ini menggambarkan makhluk mitologi yang merupakan gabungan dari burung, naga, dan gajah. Motif ini melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian. Batik dengan motif ini sering digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan upacara adat.

BACA JUGA:  Review Kampus Akademi Maritim Cirebon

Komponen Pelengkap Baju Adat

Aksesoris Kepala

Wanita Cirebon sering menggunakan aksesoris kepala seperti sanggul dan hiasan bunga. Sanggul biasanya dihiasi dengan bunga melati atau bunga lainnya yang melambangkan kesucian dan keindahan. Selain itu, ada juga penggunaan iket atau penutup kepala yang terbuat dari kain batik.

Perhiasan

Perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting juga merupakan bagian penting dari baju adat Cirebon. Perhiasan ini biasanya terbuat dari emas atau perak dan dihiasi dengan batu-batu mulia. Penggunaan perhiasan ini tidak hanya untuk mempercantik penampilan tetapi juga melambangkan status sosial dan kekayaan.

Penggunaan dalam Acara Adat

Pernikahan

Dalam upacara pernikahan, baju adat Cirebon untuk wanita biasanya lebih mewah dan dihiasi dengan payet dan bordir yang rumit. Warna-warna yang digunakan juga lebih cerah dan mencolok. Baju pengantin wanita Cirebon sering disebut "Payet Kembang Bokor" yang memukau dengan detail payet yang membentuk motif bunga.

Upacara Keagamaan

Baju adat Cirebon juga sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan. Misalnya, dalam acara Maulid Nabi atau peringatan hari besar Islam lainnya, wanita Cirebon mengenakan baju kurung atau kebaya dengan kain batik. Warna dan motif yang digunakan biasanya lebih sederhana dan tidak terlalu mencolok.

Filosofi di Balik Baju Adat

Baju adat Cirebon tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga mengandung filosofi yang mendalam. Setiap motif batik dan warna yang digunakan memiliki makna tersendiri. Misalnya, motif mega mendung melambangkan ketenangan dan kedamaian, sementara warna merah melambangkan keberanian dan semangat. Filosofi ini mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Cirebon.

Perawatan dan Pelestarian

Cara Merawat

Merawat baju adat Cirebon memerlukan perhatian khusus. Bahan-bahan seperti brokat dan sutra memerlukan perawatan yang hati-hati agar tidak rusak. Batik juga sebaiknya dicuci dengan tangan menggunakan sabun khusus untuk menjaga warna dan motifnya tetap indah.

BACA JUGA:  Review Bank Sinarmas Wahidin Cirebon

Upaya Pelestarian

Pelestarian baju adat Cirebon dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pendidikan dan promosi budaya. Sekolah-sekolah di Cirebon sering mengadakan kunjungan ke pusat-pusat batik untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Selain itu, pemerintah daerah juga sering mengadakan festival dan pameran untuk mempromosikan baju adat Cirebon.

: My Words’ Journey
: Detik
: Kompasiana

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Andini Rahayu

Menyukai hal yang baik-baik.....