Review Sanggar Tari Topeng Cirebon

Andini Rahayu

Sejarah Tari Topeng Cirebon

Tari Topeng Cirebon merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dari wilayah Kesultanan Cirebon. Tarian ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-10 hingga ke-16 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Jenggala di bawah pemerintahan Prabu Amiluhur. Tari Topeng Cirebon awalnya dibawa oleh seniman jalanan dari Jawa Timur dan kemudian berkembang di Cirebon, menjadi salah satu alat penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.

Jenis-Jenis Tari Topeng Cirebon

Tari Topeng Cirebon memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik dan makna tersendiri. Beberapa jenis tari topeng yang terkenal antara lain:

  1. Topeng Panji: Melambangkan kesucian dan ketenangan.
  2. Topeng Samba: Menggambarkan keceriaan dan kelincahan.
  3. Topeng Rumyang: Melambangkan kebijaksanaan dan kedewasaan.
  4. Topeng Tumenggung: Menggambarkan keberanian dan kekuatan.
  5. Topeng Kelana: Melambangkan nafsu dan ambisi.

Sanggar Sekar Pandan

Salah satu sanggar yang terkenal dalam melestarikan Tari Topeng Cirebon adalah Sanggar Sekar Pandan. Sanggar ini didirikan oleh keluarga Keraton Kacirebonan, yaitu Elang Herry Komarahadi dan Elang Tomi Uli Durhayanto pada tahun 1992. Sanggar Sekar Pandan mengkhususkan diri dalam mempelajari dan mengajarkan gerakan Tari Topeng khas Cirebon. Sanggar ini berlokasi di lingkungan Keraton Kacirebonan dan sering mengadakan pertunjukan serta pelatihan untuk generasi muda.

Eksistensi Tari Topeng di Era Modern

Meskipun Tari Topeng Cirebon memiliki sejarah panjang, eksistensinya di era modern menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah menurunnya minat generasi muda terhadap seni tradisional ini. Namun, beberapa sanggar seperti Sanggar Sekar Pandan terus berupaya melestarikan dan mempromosikan Tari Topeng Cirebon melalui berbagai kegiatan dan pertunjukan.

Makna Filosofis Tari Topeng Cirebon

Tari Topeng Cirebon tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam. Tarian ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia dan perjalanan spiritual. Dalam penyajiannya, Tari Topeng Cirebon menggambarkan ketakwaan dalam beragama dengan beberapa tingkatan makna sifat manusia, yaitu Syariat, Tarekat, Hakikat, dan Ma’rifat. Setiap jenis topeng yang digunakan dalam tarian ini memiliki karakteristik dan makna tersendiri yang menggambarkan sifat-sifat manusia.

BACA JUGA:  Empal Gentong Krucuk 2 Cirebon, Jawa Barat

Perkembangan Tari Topeng Cirebon

Seiring berjalannya waktu, Tari Topeng Cirebon mengalami berbagai perkembangan. Dari yang awalnya hanya dipentaskan di lingkungan keraton, kini tarian ini sudah menjadi bagian dari kesenian rakyat yang sering dipentaskan di berbagai acara budaya dan festival. Beberapa gaya tari topeng yang berkembang di Cirebon antara lain Gaya Beber, Gaya Brebes, Gaya Palimanan, Gaya Gegesik, Gaya Cipunegara, Gaya Slangit, Gaya Losari, dan Gaya Celeng.

Sanggar Purwa Kencana

Selain Sanggar Sekar Pandan, Sanggar Purwa Kencana juga merupakan salah satu sanggar yang aktif dalam melestarikan Tari Topeng Cirebon. Sanggar ini berlokasi di Desa Astanalanggar, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Sanggar Purwa Kencana didirikan oleh Nani Losari, yang merupakan generasi ketujuh dari keluarga yang melestarikan Tari Topeng Cirebon. Sanggar ini sering mengadakan pelatihan dan pertunjukan tari topeng untuk anak-anak dan generasi muda, dengan tujuan melestarikan warisan budaya ini.

: Sanggar Sekar Pandan | Tari Topeng Peninggalan Keraton Kacirebonan
: Tari Topeng Cirebon – Selasar
: EKSISTENSI TARI TOPENG CIREBON DI SANGGAR SEKAR PANDAN PADA ERA PANDEMI
: Tari Topeng: Saat Ekspresi Jiwa Tercurah untuk Alam dan Sang Pencipta

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Andini Rahayu

Menyukai hal yang baik-baik.....