Sejarah dan Latar Belakang
Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, didirikan pada tanggal 20 November 1993 oleh K.H. Muhammad (Alm) dan Masriyah Amva. Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Tunas Pertiwi dan memiliki visi untuk mencetak manusia yang pandai, terampil, dan berakhlakul karimah. Setelah wafatnya K.H. Muhammad pada tahun 2006, kepemimpinan pesantren ini diteruskan oleh Masriyah Amva, yang berhasil mendobrak budaya patriarki di lingkungan pesantren.
Program Pendidikan
Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy menawarkan berbagai program pendidikan yang mencakup jenjang SMP, MA, MTAS, dan Mahad Aly. Program unggulan pesantren ini tidak jauh berbeda dengan pesantren lainnya, namun pada jenjang Mahad Aly, pesantren ini memberikan perhatian khusus pada isu-isu perempuan. Hal ini bertujuan untuk melahirkan ulama yang peduli terhadap perempuan dan mendukung pemahaman agama yang inklusif.
Fasilitas dan Lingkungan
Pesantren ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan belajar mengajar para santri. Komplek-komplek tempat istirahat para santri diberi nama sesuai dengan nama kota-kota besar yang ada di tempat kelahiran nabi, seperti Makkah, Mina, Madinah, Muzdalifah, dan Aziziyah. Selain itu, pesantren ini juga terkenal dengan dua perintah dan sembilan larangannya yang menjadi undang-undang dasar yang wajib dipatuhi santri.
Kepemimpinan Perempuan
Masriyah Amva, sebagai pemimpin pesantren, telah membuktikan bahwa perempuan juga bisa sukses dalam memimpin pesantren. Meskipun awalnya banyak orang tua yang memindahkan anaknya ke pesantren lain karena tidak mau dipimpin oleh seorang perempuan, Masriyah berhasil membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan mengembangkan pesantren ini. Saat ini, pesantren ini memiliki sekitar 1.000 santri laki-laki dan 700 santri perempuan.
Pengajaran dan Kurikulum
Pengajaran di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy tidak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi juga mencakup ilmu-ilmu umum yang penting untuk dipelajari. Santri diajarkan untuk rajin mengaji dan berjamaah, yang tidak hanya sebatas shalat berjamaah, tetapi juga berorganisasi dan hidup bermasyarakat. Selain itu, pesantren ini juga memiliki sembilan larangan yang harus dipatuhi oleh para santri, seperti tidak boleh sering jajan, tidak boleh banyak tidur, dan tidak boleh keluyuran.
Peran Sosial dan Keagamaan
Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat. Pesantren ini sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memperkuat hubungan antara pesantren dan masyarakat. Selain itu, pesantren ini juga berperan dalam mencetak ulama-ulama yang peduli terhadap isu-isu sosial, terutama yang berkaitan dengan perempuan.
Testimoni dan Pengalaman Santri
Banyak santri yang memberikan testimoni positif tentang pengalaman mereka di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy. Mereka merasa bahwa pesantren ini tidak hanya memberikan pendidikan agama yang kuat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, para santri juga merasa bahwa pesantren ini memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkembang.
: Kompas.com
: NU Online Jabar
Semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas dan mendetail tentang Pondok Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya!