Asal Usul Nasi Jamblang
Nasi Jamblang, atau yang dikenal juga sebagai Sega Jamblang, adalah salah satu kuliner khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama "Jamblang" diambil dari nama sebuah desa di Kabupaten Cirebon, tempat asal mula makanan ini. Nasi Jamblang pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1847. Pada masa itu, Belanda sedang membangun tiga pabrik di wilayah Cirebon, yaitu dua pabrik tebu di Plumbon dan Gempol, serta satu pabrik spiritus di Palimanan.
Peran dalam Pembangunan Jalan Daendels
Selain untuk pekerja pabrik, Nasi Jamblang juga menjadi makanan utama bagi para pekerja yang membangun Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels yang membentang dari Anyer hingga Panarukan. Jalan ini dibangun pada awal abad ke-19 dan melintasi wilayah Cirebon. Nasi Jamblang disajikan kepada para pekerja karena praktis dan tahan lama, berkat penggunaan daun jati sebagai pembungkus. Daun jati tidak hanya menjaga nasi tetap segar, tetapi juga memberikan aroma khas yang memperkaya cita rasa nasi.
Keunikan Penyajian dengan Daun Jati
Salah satu keunikan utama dari Nasi Jamblang adalah cara penyajiannya yang menggunakan daun jati sebagai pembungkus. Daun jati memiliki pori-pori yang membuat nasi tidak cepat basi dan dapat disimpan dalam waktu lama. Selain itu, daun jati juga memberikan aroma khas yang membuat nasi lebih harum dan lezat. Nasi Jamblang biasanya disajikan dalam porsi kecil, seukuran kepalan tangan, dan dibungkus dalam beberapa lapis daun jati.
Ragam Lauk Pendamping
Nasi Jamblang biasanya disajikan dengan berbagai macam lauk yang bisa dipilih sesuai selera. Beberapa lauk yang umum disajikan antara lain tahu, tempe, ikan asin, daging sapi, paru, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, dan cumi tinta hitam atau balakutak. Sambal goreng yang dibuat dari cabai merah juga menjadi lauk favorit yang sering disajikan bersama Nasi Jamblang. Lauk-lauk ini disajikan secara prasmanan, sehingga pengunjung bisa memilih sendiri lauk yang diinginkan.
Tempat Makan Nasi Jamblang Terkenal di Cirebon
Di Cirebon, terdapat beberapa tempat makan Nasi Jamblang yang terkenal dan menjadi favorit wisatawan. Salah satunya adalah Nasi Jamblang Pelabuhan Hj. Sumarni yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Nomor 1, Panjunan Lemahwungkuk. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 15.00 WIB dan menawarkan berbagai pilihan lauk yang lezat. Selain itu, ada juga Nasi Jamblang Mang Dul yang terletak di Jalan DR. Cipto Mangunkusumo Nomor 8, Pekiringan, Kesambi. Tempat ini buka mulai pukul 05.00 hingga 00.00 WIB dan menawarkan nasi jamblang dengan beragam lauk pauk.
Resep Sederhana Nasi Jamblang
Bagi yang belum sempat mencicipi Nasi Jamblang di Cirebon, berikut adalah resep sederhana yang bisa dicoba di rumah:
Bahan-bahan:
- 500 gram nasi putih
- Daun jati secukupnya
- 200 gram cumi tinta hitam (balakutak)
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 3 siung bawang merah, cincang halus
- 2 buah cabai merah, iris tipis
- Garam dan gula secukupnya
- Minyak untuk menumis
Cara Membuat:
- Panaskan minyak di wajan, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
- Masukkan cabai merah, tumis hingga layu.
- Tambahkan cumi tinta hitam, aduk rata.
- Bumbui dengan garam dan gula, masak hingga cumi matang dan bumbu meresap.
- Ambil selembar daun jati, letakkan nasi putih di atasnya.
- Tambahkan cumi tinta hitam di atas nasi, bungkus dengan daun jati.
- Nasi Jamblang siap disajikan.
Dengan resep ini, Anda bisa menikmati kelezatan Nasi Jamblang khas Cirebon di rumah.
: Pikiran Rakyat
: Good News From Indonesia