Menelusuri Keunikan dan Pesona Pasar Trusmi Cirebon

Andini Rahayu

Sejarah dan Latar Belakang Pasar Trusmi

Pasar Trusmi, yang terletak di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, adalah salah satu pusat kerajinan batik yang paling terkenal di Indonesia. Pasar ini didirikan pada tahun 2015 oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan tujuan untuk menjadi sentra pasar batik satu-satunya di Cirebon. Nama Trusmi sendiri berasal dari seorang tokoh agama Islam, Ki Gede Trusmi, yang dikenal karena menyebarkan ajaran Islam dan mengajarkan seni batik kepada masyarakat setempat.

Lokasi dan Aksesibilitas

Pasar Trusmi terletak di jalur pantura, tepatnya di Jalan Ottoiskandardinata, Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Lokasinya yang strategis membuat pasar ini mudah diakses oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, pasar ini juga dilengkapi dengan lahan parkir yang luas dan fasilitas lainnya yang menunjang kenyamanan bagi pengunjung.

Ragam Batik di Pasar Trusmi

Pasar Trusmi dikenal sebagai pusat berbagai macam motif batik asli Cirebon. Di sini, pengunjung dapat menemukan batik tulis, batik cetak, dan batik printing yang semuanya diproduksi oleh perajin rumahan asli Cirebon. Motif batik yang dijual di pasar ini sangat beragam, mulai dari motif Mega Mendung yang terkenal hingga motif Wadasan yang sering digunakan dalam Batik Keraton. Harga batik di Pasar Trusmi juga bervariasi, mulai dari Rp75 ribu hingga Rp1,5 juta untuk batik tulis berbahan sutera.

Keunikan dan Daya Tarik Pasar Trusmi

Salah satu keunikan Pasar Trusmi adalah keberagaman motif batik yang ditawarkan. Batik Cirebon memiliki ciri khas yang membedakannya dari batik daerah lain, seperti motif Mega Mendung yang terinspirasi oleh desain kekaisaran Tiongkok. Selain itu, pasar ini juga menawarkan berbagai kuliner khas Cirebon seperti empal gentong, nasi jamblang, dan tahu gejrot yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

BACA JUGA:  Menikmati Keindahan Wisata di Losari, Cirebon

Kondisi Pasar Trusmi Saat Ini

Meskipun Pasar Trusmi pernah menjadi pusat keramaian, kondisi pasar ini saat ini cukup memprihatinkan. Pasar yang diresmikan oleh Ahmad Heryawan pada tahun 2015 ini sekarang terlihat sepi dan kurang terawat. Namun, pada akhir pekan, pasar ini masih ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar kota, terutama dari wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Pengalaman Pengunjung di Pasar Trusmi

Banyak pengunjung yang datang ke Pasar Trusmi untuk berburu batik bagi keluarga mereka. Salah satu pengunjung asal Bogor, Wati (36), mengatakan bahwa kedatangannya ke Pasar Trusmi kali ini adalah untuk membeli batik sebagai seragam keluarga untuk acara hajatan. Pengalaman berbelanja di Pasar Trusmi sangat memuaskan karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan kualitas batik yang dijual sangat baik.

Upaya Pelestarian Batik Cirebon

Pasar Trusmi tidak hanya menjadi pusat perdagangan batik, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian budaya batik Cirebon. Dengan adanya pasar ini, para perajin batik lokal dapat terus memproduksi dan memasarkan karya mereka, sehingga tradisi batik Cirebon tetap hidup dan berkembang. Selain itu, pasar ini juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang seni batik Cirebon.

: Trusmi Batik Village – Wikipedia
: Pasar Batik Trusmi, Sentranya Ragam Batik Asli Cirebon – detikcom
: Pasar Batik Trusmi Cirebon Mati Suri: Tak Terawat dan Sepi – detikcom

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Andini Rahayu

Menyukai hal yang baik-baik.....