Bahasa yang Digunakan oleh Orang Cirebon: Sebuah Tinjauan Mendalam

Andini Rahayu

Sejarah dan Asal Usul Bahasa Cirebon

Bahasa yang digunakan oleh orang Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Cirebon, yang terletak di pesisir utara Jawa Barat, merupakan daerah yang strategis dan menjadi pusat perdagangan sejak zaman dahulu. Hal ini menyebabkan Cirebon menjadi tempat bertemunya berbagai budaya dan bahasa. Bahasa Cirebon sendiri merupakan hasil dari percampuran berbagai bahasa, termasuk Jawa, Sunda, Arab, dan Tionghoa.

Bahasa Jawa Dialek Cirebon

Mayoritas penduduk Cirebon menggunakan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari. Namun, Bahasa Jawa yang digunakan di Cirebon memiliki dialek yang khas, yang sering disebut sebagai Bahasa Cirebonan atau Bahasa Jawa Dialek Cirebon. Dialek ini memiliki beberapa perbedaan dengan Bahasa Jawa yang digunakan di daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Misalnya, kata "jukut" yang berarti "ambil" dalam Bahasa Cirebon, sedangkan dalam Bahasa Jawa lainnya, kata ini diterjemahkan menjadi "njupuk" atau "jupuk".

Pengaruh Bahasa Sunda

Selain Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga memiliki pengaruh yang signifikan di Cirebon. Meskipun secara administratif Cirebon masuk ke dalam wilayah Jawa Barat, tidak semua penduduknya menggunakan Bahasa Sunda. Beberapa daerah di Cirebon lebih akrab dengan Bahasa Jawa, namun dengan logat dan kosakata yang dipengaruhi oleh Bahasa Sunda. Misalnya, kata "kamu" dalam Bahasa Sunda disebut "maneh" atau "anjeun", sedangkan di Cirebon disebut "nyaneh" atau "dewek".

Logat dan Intonasi Khas Cirebon

Orang Cirebon memiliki logat dan intonasi yang unik, baik ketika berbicara dalam Bahasa Sunda maupun Bahasa Jawa. Logat ini sering kali membuat orang dari daerah lain merasa bingung atau heran. Misalnya, logat Bahasa Jawa orang Cirebon terdengar berbeda dan lebih cepat dibandingkan dengan logat Bahasa Jawa dari Solo atau Yogyakarta. Selain itu, imbuhan seperti "jeh" atau "tah" sering disisipkan di akhir kata, menambah keunikan logat Cirebon.

BACA JUGA:  Review Toko Kain Kawan Lama Cirebon

Bahasa Bebasan dan Krama Inggil

Di Cirebon, terdapat dua jenis bahasa yang digunakan dalam konteks yang berbeda. Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat lokal dikenal sebagai Bahasa Cirebonan, sedangkan Bahasa Bebasan atau Krama Inggil digunakan dalam lingkungan keraton atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Bahasa Bebasan ini memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi dan sering digunakan dalam upacara adat atau acara resmi.

Kata-Kata Khas Cirebon

Ada beberapa kata yang sering digunakan oleh orang Cirebon dalam percakapan sehari-hari yang mungkin terdengar asing bagi orang dari daerah lain. Misalnya, kata "busung" yang berarti "sumpah demi" dalam Bahasa Indonesia, atau kata "beli" yang berarti "tidak". Kata-kata ini menunjukkan bagaimana Bahasa Cirebon memiliki kosakata yang unik dan berbeda dari Bahasa Jawa atau Sunda standar.

Krisis Identitas Bahasa

Orang Cirebon sering kali mengalami krisis identitas bahasa karena berada di persimpangan antara budaya Jawa dan Sunda. Pertanyaan seperti "Cirebon itu masuknya Sunda atau Jawa?" sering kali muncul ketika berkenalan dengan orang baru. Meskipun secara administratif Cirebon masuk ke dalam wilayah Jawa Barat, identitas budaya dan bahasa mereka tidak sepenuhnya Sunda atau Jawa. Hal ini menciptakan dinamika yang unik dalam kehidupan sehari-hari orang Cirebon.

Kesimpulan

Bahasa yang digunakan oleh orang Cirebon adalah hasil dari percampuran berbagai budaya dan bahasa yang telah berkembang selama berabad-abad. Dengan pengaruh dari Bahasa Jawa, Sunda, Arab, dan Tionghoa, Bahasa Cirebon memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari bahasa daerah lainnya di Indonesia. Logat, intonasi, dan kosakata khas Cirebon menambah kekayaan budaya dan identitas masyarakat Cirebon.

: Mojok.co
: Mojok.co
: Wikiwand
: About Cirebon

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Andini Rahayu

Menyukai hal yang baik-baik.....